ONLINE — Dalam rangka memperingati Hari Buku Nasional yang jatuh pada tanggl 17 Mei 2020 di tengah Covid-19 ada seminar online yang diselenggarakan oleh UPT Perpustakaan Pusat Universitas Islam Malang dengan tema “Era Masyarakat Informasi dan Budaya Membaca dari Sudut Pandang Islam“. Minggu, 17 Mei 2020.
Acara tersebut dibuka oleh Dra. Lilik Ernawati, M.Si.(Kepala Perpustakaan Pusat UNISMA Malang), moderator Yoyok Amiruddin, M.Pd.I.( Dosen Fakultas Agama Islam UNISMA Malang), dan Pemateri Gus Rizal Mumazziq, M.HI. (Beliau adalah Rektor INAIFAS Kencong, Jember dan juga Penulis Buku dan Direktur Penerbit Imtiyaz), yang diikuti oleh 82 orang peserta. Peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Materi yang ulas oleh narasumber luar biasa meneraik, sehingga waktu seminar berlalu begitu cepat selain itu antusias peserta luar bisa semua ingin bertanya cuma waktu terbatas.
Apa yang disampaikan pemateri benar adanya, pada perinsipnya minat baca masyarakat Indonesia tinggi, cuma masalahnya bahan bacaan dan fasilitas pendukung yang kurang. Bagi yang bekerja di perpustakaan terutama perpustakaan perguruan tinggi pasti sependapat, bahwa minat baca mahasiswa dan dosen itu besar sekali sayangnya apa yang semestinya dibaca tidak tersedia demikian juga fasilitas pendukung lainnya. Pengelola perpustakaan tidak bisa berbuat banyak bila ketersediaan dana kurang memadai, ibarat kata “maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai” dan bagai pungguk merindukan bulan.
Pak Gus Rizal menuturkan bahwa beliau sudah lakukan pengkajian dan mencoba memfasilitasi masyarakat untuk membaca dengan meminjam buku yang beliau punya terbukti bahwa minat baca masyarakat cukup baik dalam waktu singkat mereka mampu menyelesaikan bahan bacaan dan paham terhadap kandungan dalam bacaan tersebut.
Di perpustakaan sendiri sering kali pengunjung bolak-balik datang mencari buku yang tidak tersedia di perpustakaan artinya mereka ingin membaca namun apa yang ingin dibaca tidak tersedia kalau demikian artinya dapat kita simpulkan bukan minat baca yang rendah. Selain itu fasilitas pendukung lainnya bila buku yang dicari tidak tersedia lalu mereka ingin browsing mencari melalui internet misalnya multi media, perangkat telusur tidak tersedia.
Hal lain yang bisa kita lihat bahwa minat baca masyarakat tinggi, kita bisa lihat pada malam jum’at hampir seluruh masjid, mushola, langgar orang melakukan aktivitas membaca yaitu baca buku yasin, di pondok-pondok pesantren orang pada baca kitab kuning dan lainnya.
Selain apa yang digambarkan di atas, seminar online ini mengajak peserta mengingat kembali bahwa tanggal 17 Mei merupakan Hari Buku Nasional, kemudian dalam Islam yang pertama di perintah adalah baca jadi sudah keawiban kita meningkatkan minat baca kita, minat baca keluarga kita dan minat baca lingkungan kita tentu dengan menyediakan sumber bacaan yang memadai. Selain itu kita juga harus gemar menulis karena kita tahu sumber bacaan yang ada tidak sebanding dengan jumlah penduduk indonesia.
Apa yang disampaikan dan dianjurkan oleh pemateri patut kita tularkan kepada siapa saja agar minat baca dan menulis tumbuh beriringan, bila kedua hal tersebut tumbuh subur maka bangsa indonesia dipastikan menjadi bangsa cerdas kedepan, bila tidak bisa dipastikan bangsa kita akan dilanda kemiskinan ilmu pengetahuan.
1 komentar
Lilik Ernawati Firdaus, Sunday, 17 May 2020
alhamdulillah, terimakasih semoga bermanfaat Aamin